Friday, September 13, 2024
HomeKampung JatisariInfo KampungPak, Dua Tahun Digusur Tol, Lapangan Kami Belum Diganti, Kami Harus Bagaimana?

Pak, Dua Tahun Digusur Tol, Lapangan Kami Belum Diganti, Kami Harus Bagaimana?

Berbagai cara sudah ditempuh, berbagai instansi sudah disurati, berbagai perundingan sudah dijalani, berbagai MOU sudah ditandatangani, berbagai berkas sudah dikumpulkan, berbolak balik RT di ganti, kadus diganti, Kades diganti, Camat diganti, Bupati diganti, Gubernur diganti, Presiden dipilih lagi.

Berbagai jenis Rapat sudah dilalui, berkali-kali Istighotsah gak cuma sekali, pergerakan online maupun offline sudah tak terhitung lagi, upload, comment share, subscribe, lonceng sudah diaktifkan, berbagai doa telah dipanjatkan, ternyata Allah S.W.T belum berkehendak.

Kadang tak tahu harus kemana lagi, berbuat apa lagi, kadang pengen berhenti, tapi teman-teman kembali menyulut: “dadi piye lapanganne, anak cucu kita gimana nanti?”. Nah, jadi panas lagi, jadi nggupekin lagi, jadi kasak-kusuk lagi, anget lagi, aksi lagi, walaupun tak tau hasilnya nanti.

Tonton dulu pak film kami ini, biar ada empati

Orang-orang yang berkepentinganpun mulai gupek lagi, fokus lagi, coba utak-atik data lagi, cari jalan lagi, cari solusi lagi, karena jika diam maka siap-siap bola panas akan melaluinya. Siap-siap didatangi orang Jatisari Lagi, siap-siap menjelaskan lagi. Siap-siap mumet lagi.

Eh Pak Bupati, apa kabar? ini di bawah belum selesai urusannya Pak, mohon dipantau, diawasi, dibantu cari solusi rakyatmu ini. Udah 2 tahun lho pak lapangan kami digusur tol belum diganti, 2 tahun yang lalu kami juga sudah ngadep Pak Bupati, Ini belum ada solusi. HARUSKAH KAMI AKSI LAGI ???

Eh, Pak DPR, Pak Dewan, diem-diem bae sira….!!!, Kite wis ngirim surat, tapi lakka perhatianne pisan babarblass ora peduli sira karo kite. Lamun coblosan bae, sira nekani kampunge kita, mohon-mohon njaluti suara genna coblosan. Saikki wes njagong, anteng ya…. Lakka gunane sira njagong neng kursi DPR, lamun ana rakyat kesusahan, dijenguk be ora. Ting-bating…..

Memang Kami ini hanya butiran debu pak, kecil gak keliatan, remeh, gak ada power, gak ada kekuatan, diremehkan, gak ada guna, gak masuk itungan. Tapi kalo udah ngelilipi mata, baru terasa keberadaan kami. Jangan mau pak kelilipan debu, sakit matanya, pedes, dan bisa-bisa nangis, kesuh, ora fokus arep ngopo-ngopo.

Lah kok kalian ngerusuhin bupati, ngerusuhin DPR, Ngerusuhin Desa, Ngerusuhin Camat??. Lah kepiye meneh pak, bapak-bapak iki pimpinan kami, kami ada masalah yang gak bisa selesai oleh kami, terus kami ngadunya ke siapa? Bapak ini kan wakil kami di DPR, wakil kami di pemerintahan, masalah kami ini bukan masalah pribadi, tapi masalahnya masyarakat satu kampung jatisari yang punya mata pilih ribuan, yang kemarin pasti ada yang nyoblos bapak, makanya bapak jadi Bupati, jadi Dewan, jadi Kades, dan Bupati nunjuk sampean kan suruh jadi camat kami. Jadi wajar to kalo kami ngadu ke sampean-sampean ini….

Semoga dengan ini bisa bawa barokah, yang tadinya tidur bisa bangun, yang tadinya duduk bisa berdari, yang tadinya jalan bisa berlari. Eh… Satu lagi, kami pada bayar pajak lho pak. Dan surat lapangan yang asli kamipun ada. Insyaallah Sampai kapanpun kami akan perjuangkan lapangan itu berdasarkan surat asli yang kami miliki. Mudah-mudahan Allah segera mengabulkan doa-doa kami dan hajat kami. Aamiin.

ahmad suhardi
ahmad suhardihttp://jatisariku.com
Anak kampung yang selalu kampungan, walaupun kampung tetap harus berkarya menghasilkan sesuatu yang berguna dan dapat di manfaatkan bagi yang membutuhkan . Terus berkarya Jatisariku !
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Terbaru