Adikku sayang, Sebelum membaca lebih lanjut, pertama-tama saya memohon maaf karena sudah tak bisa mendampingi kalian, mengajarkan kalian, membimbing kalian secara dekat, karena memang jaraklah yang memisahkan kita. Namun bukan berarti ini akhir dari segalanya, akan tetapi jadikan ini langkah baru yang akan kita tempuh kedepan, menyongsong kemajuan bangsa indonesia, menyambut kebangkitan kejayaan Islam.
Adikku sayang, terlepas dari masa lalumu siapa, keadaanmu bagaimana, dan sifatmu seperti apa, mohon jadikan ini sebuah pelajaran yang dapat kita ambil hikmahya. Pandanglah kedepan, tak usah mengungkit-ungkit masalah yang telah terjadi. Tutuplah buku yang lama, yang telah memakan waktu kita itu, yang tak bermanfaat itu. Saya yakin bahwa kalian adalah generasi-generasi penerus kemajuan kampung jatisari tercinta ini.
Adikku sayang, sebagai anak, tentunya kita tak ingin mengecewakan orang tua kita, tak ingin melukai hatinya bahkan membuat mereka menangis hanya karena tingkah laku kita. Oleh karenanya kita sebagai anak, hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuat orang tua kita bangga kepada kita, membuat orang tua kita bahagia atas kehadiran kita, membuat kita disayang orang tua kita. Bagaimana caranya? Tentunya banyak cara untuk menempuh itu semua. Salah satu caranya adalah pandai mengaji, sholat yang rajin, Rajin mendo’akan orang tua kita, rajin membantu ibu bapak kita dirumah, pokoknya jadi anak yang baik-baik deh..he
Adikku sayang, kini tibalah saatnya giliran kalian semua yang bersatu padu memajukan kampung tercinta kita. Maka inilah yang sebenarnya ingin saya sampaikan agar kalian dapat mengisi kekosongan kegiatan di kampung kita. Jadilah anak yang membanggakan Orang Tua. Sekian surat ini saya sampaikan.. semoga kalian dapat mengerti betapa pentingnya kalian di hati ini, bagi bangsa ini, bagi masyarakat jatisari ini. Kalian lah Sang Penerus…….
Bengkulu, 13 Oktober 2014
Salam Kangen,
Rendi Rahman Putera Jatisari