Pilkada serentak 27 Juni 2018 menyuguhkan penampakan yg tidak biasanya. TPS 24 yang berlokasi di dalam ruangan kelas SDN 4 Jatimulyo Dusun V Jatisari Desa Jatimulyo Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan ini menampilkan sosok Panitia dengan seragam Merah Putih khas anak Sekolah Dasar (SD), sementara petugas pengamanan TPS berseragram coklat khas Pramuka lengkap dengan topi dan dasinya.
Disinggung mengenai keunikan ini, ketua KPPS TPS 24 Bapak Nurrohman mengatakan bahwa kami petugas TPS ingin seperti anak SD yang identik dengan kejujuran dalam bertindak, artinya visi misi kami dalam menjadi panitia di TPS ini adalah menjunjung tinggi nilai kejujuran supaya hasil pilkada bisa murni sesuai apa adanya.
Bapak Nurrohman selaku kepala dusun Jatisari juga mengatakan bahwa ini sekaligus reuni para warga jatisari di SD ini (SDN 4 Jatimulyo), karena hampir keseluruhan warga Jatisari adalah merupakan alumni SD tersebut yang notebanenya satu-satunya SD di Jatisari.
Yang lebih menarik lagi adalah salah satu panitia merupakan sosok guru legend SD ini yaitu Bapak Kuwat Sudiro. Di era 90an beliau adalah guru legend di sini yang banyak menghasilkan murid-murid yang berprestasi. Beliau mengatakan disini tidak ada guru tidak ada murid, disini semua petugas KPPS yang bekerja untuk mewujudkan suksesnya Pilgub Lampung 2014.
Hasil akhir pilgub di TPS tersebut adalah: Pasangan Ridho-Baktiar 25 suara, Herman-Sutanto 123 suara, Arinal-Nunik 52 suara, Mustafa-Jajuli 29 Suara.
Anton Suryadi petugas KPPS mengatakan mudah-mudahan Pilgub kali ini bisa mendapatkan Gubernur yang baik dan amanah untuk Lampung. Ditanya mengenai Lapangan Sepak Bola Jatisari yg digusur oleh pihak Tol Trans Sumatera tapi belum diganti. Anton mengatakan, Siapapun Gubernurnya maka dia harus peduli kepada kami warga Jatisari dan harus turut serta berupaya untuk mengembalikan keberadaan Lapangan kami kembali.
Perlu diketahui bahwa Tanah Lapangan Jatisari berasal dari Tanah Provinsi yang secara tertulis dilepaskan oleh Gubernur Lampung Era Bapak Oemarsono diberikan ke Desa Jatimulyo, lalu Kepala Desa Jatimulyo memberikannya secara tertulis kepada Dusun V Jatisari.
Sejak Oktober 2016 pihak Tol telah menggusur Lapangan tersebut untuk dijadikan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni Terbanggi besar dan sampai sekarang keberadaan Lapangan tersebut belum tergantikan, generasi muda Jatisari tidak bisa main bola lagi dilapangan miliknya.
Berikut cuplikan videonya: