Sore hari saat berjalan-jalan di sekitaran rumah jatisari secara tak sengaja saya memergoki Fulan yang sedang merokok, Fulan dulu adalah anak TPA di Musholah Nurul Iman, rajin mengaji, rajin tarawih, dan selalu aktif disetiap kegiatan musholah. Memang yang namanya lingkungan itu membentuk karakter manusia yang ada di dalamnya, jika lingkungan baik, maka kita akan menjadi baik tapi jika lingkungan tidak baik maka jika kita tidak bisa menjaga diri, kita akan larut ke lingkungan itu dan menjadi tidak baik pula.
Kita kembali ke si Fulan, dia berusaha menyelipkan sebatang rokok yang menyala di sela-sela genggaman tangannya agar tidak terlihat oleh orang lain, saya yang memperhatikan dari tadi tidak mampu dia kelabui sehingga sebatang rokok itu tidak bisa luput dari pandangan saya.
Saya : "Matikan Rokoknya . . . .!"
A : "Iya om."
B : "Tapi dia kan udah kerja om".
Saya : "kamu ngrokok sehari abis berapa ?"
A : "Sebungkus om."
Saya : "Berapa harga rokok sebungkus?"
A : "Sepuluh Ribu om."
Saya : "sekarang kamu mikir, sebulan kamu habis 300 ribu untuk kamu BAKAR, itu udah bisa buat beli hape baru."
A : "Iya juga ya om."
Saya : "kalo setahun kamu seharusnya udah bisa nabung 3,6 juta, biisa buat beli smartphone canggih atau blackberry."
A : (mlongo…)
saya : "Coba kamu mikir lagi, kalo sepuluh ribu sehari kamu tabung selama 3 tahun kamu bisa beli motor."
A&B : (cengar cengir spechless lalu mlongo serius)
saya : "Dan 10 tahun kamu seharusnya bisa kumpulkan uang 36 juta untuk beli mobil. Sekarang kamu mikir, mikir
yang bener…" (saya pergi meninggalkan mereka…)
A&B saling mlongo dan mungkin mereka sedang mikir. Mudah-mudahan mereka segera bisa berpikir dengan benar. Amin….
Merokok bagi sebagian anak-anak jatisari berawal dari ikut-ikutan, dan memang ada yang terpancing dari omongan teman yang perokok, ada yang mengatakan kalo gak ngrokok gak laki, merokok biar bisa gaul, biar bisa punya banyak teman, biar multunya gak kecut, biar bisa mikir, biar tenang, biar keren, dan banyak lagi alasan-alasan klasik yang kadang kurang logis.
secara kesehatan rokok merugikan kesehatan, di bungkus rokok sudah jelas terpampang "MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN", bahkan Jargon Terbaru di baliho iklan rokok berubah menjadi "ROKOK MEMBUNUHMU" Tapi kenapa masih ada saja orang yang merokok. Saya tidak tahu apa yang mereka rasakan saat merokok karena memang saya bukan perokok. tapi marilah sama-sama berpikir logis, berpikir terbuka, berpikir sehat, dan berpikir jernih untuk meninjau kembali alasan kenapa kita merokok dan kenapa kita harus berhenti merokok.
Teguran untuk anak-anak Jatisari di atas hanyalah salah satu FAKTA logis tentang rokok, masih banyak fakta-fakta lain yang bisa kita jadikan sebagai dasar kenapa kita harus berhenti merokok. semoga fakta sederhana di atas bisa menjadikan hati kita terbuka, dan dapat berpikir jernih untuk masa depan kita yang lebih jernih.
Sejujurnya, saya menegur mereka karena saya tidak rela dan tidak ikhlas melihat anak-anak Jatisari larut dalam ketidaktahuan mereka, merusak masa depan mereka, maka dari itu saya hanya berusaha mengingatkan mereka dari ketidakpahaman ini, semoga teguran sederhana ini bisa membuat mereka sedikit berpikir Logis. mereka adalah pemuda harapan Jatisari, Harapan Indonesia, mari kita bimbing mereka untuk masa depan mereka yang lebih baik. mungkin orang tua mereka tidak bisa menasehati mereka karena orang tua mereka juga perokok. berpikirlah berulang kali untuk tetap melanjutkan kebiasaan yang sudah jelas-jelas akan membunuh kita.
mohon maaf jika ada yang kurang berkenan, semoga mereka dan kita segera paham kenapa kita harus berhenti merokok dan memilih untuk menabung 10 ribu sehari untuk membeli mobil (second) di sepuluh tahun yang akan datang dan tentunya dengan tubuh yang jauh lebih sehat.
",No Smoking, Menabung Yes"