Friday, April 26, 2024
HomeInformasi & TipsMotivasiMari kita Bercermin

Mari kita Bercermin

SDC16392Siapkah kita di padang mashyar nanti untuk menjawab pertanyaan ini: Hartamu Darimana Kau Dapatkan ? Untuk Apa Kau Gunakan ? Umurmu Untuk Apa Kau Habiskan ? Badan Dan Ilmumu Untuk Apa Kau Gunakan ? Rasulullah Bersabda ”Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba (menuju batas shiratul mustaqim) sehingga ia ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan, hartanya darimana ia peroleh dan kemana ia habiskan, dan badannya untuk apa ia gunakan.” (HR Tirmidzi dan Ad-Darimi).

Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita petik buahnya. jika kita menanam padi maka beraslah yang akan kita dapatkan, tapi kalau kita menanam Ilalang jangan berharap padi menjulang. itulah segelintir kata bijak yang semua orang tau artinya. Apapun yang kita kerjakan pasti ada hasilnya, jika kita berniat untuk kebaikan maka kebaikan akan kembali kepada kita, tapi jika kita niat untuk jahat maka kejahatan akan mendatangkan keburukan kepada kita. Allah SWT tidak tidur, semua amal ada balasannya di dunia maupun di akhirat

Alangkah indahnya jika semua orang memiliki sifat baik, tak ada masalah, tak ada pencurian dan tak ada pertikaian. Kehidupan menjadi aman, tentram, damai, sejahtera, bahagia. namun sepertinya cerita seperti itu hanya ada di negeri dongeng. Pada kenyataannya Indonesia masuk dalam negara terkorup, bahkan pada tahun 2010, berdasarkan hasil survei bisnis yang dikeluarkan oleh Political and Economic Risk Consultancy (PERC), Indonesia berada di urutan pertama negara terkorup dengan skor 9,07 dari nilai 10.

Korupsi, sebuah kata yang terus gencar setiap hari kita dengar, Infrastruktur jalan-bangunan, transportasi, beras, daging sapi, alat kesehatan, E-KTP, dana sekolah, suap, pajak dan lain-lain tak luput dari yang namanya korupsi. Korupsi adalah tindakan memperkaya diri sendiri dengan jalan mengambil hak orang lain, dalam bahasa jatisari kami menyebutnya Maling. Bagaimana Indonesia akan maju jika Maling ada dimana-mana, sudah jadi rahasia umum jika ada dana dari pusat turun untuk desa maka dana tersebut pasti mengkerut, ibaratnya air dari atas disalurkan dengan menggunakan selang bocor, maka saat sampai dibawah ya tinggal sisanya.

Fenomena selang bocor ini harus kita perbaiki, dimulai dari sekarang dan dari kita sendiri. dalam lingkup yang agak luas adalah dimulai dari rumah kita sendiri. Ayah Edy selaku praktisi parenting memiliki motto "Membangun Indonesia Yang Kuat Dari Keluarga". Motto ini sangat masuk akal karena keluarga adalah awal dari semua individu yang saat ini menjadi mentri, anggota dewan, presiden, kepala dinas, camat, lurah, RT, bupati, gubernur, dll. jika mereka berasal dari keluarga yang baik dan sehat maka insyaAllah di luar sana mereka akan baik-baik juga, sehat dan menyehatkan, mudah-mudahan mereka tetap bisa baik dan sehat walaupun berada di sistem yang tidak sehat.

menurut Prof. Howard Gardner dari Harvard University: PENCETUS TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES bahwa pada intinya, Setiap anak terlahir pintar dan membawa kepintaran sesuai dengan bidang masing-masing; sementara PRILAKU seorang anak adalah sesuatu yang harus di bangun sejak kecil dan bukan bawaan lahir. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَق
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia” (HR. Ahmad)
-https://www.facebook.com/pages/Komunitas-AYAH-EDY/-

dari pernyataan di atas kita harus sadar bahwa pendidikan untuk membina prilaku (akhlak) anak yang baik itu harus dibangun sejak kecil, karena dengan pendidikan akhlak inilah yang akan melahirkan generasi-generasi yang kuat dan pintar yang berakhlak mulia. Di rumahlah pendidikan ini bermula, sementara sekolah hanya memberikannya secara global tidak sesepesifik yang diberikan orang tuanya. ajarkan jujur dan tanggung jawab, ajaklah sholat, ajaklah mengaji, ajarkan agama yang baik, semoga jadi anak sholeh yang siap berbakti pada orang tua, agama, dan negara. Amin.

Kita selaku orang tua juga contohkan hal-hal yang baik, cari dan berikan rezeki yang halal, InsyaAllah keluarga kita mendapat barokah dari Allah SWT. amin. Jika rezeki kita kurang halal, maka Allah akan memberikan kita gelisah sepanjang hari, selalu merasa kurang, bencana, bala, sakit, dan teguran-teguran lainnya. marilah kita sama-sama berkaca kepada diri kita, apakah sudah halal yang kita berikan ke anak istri kita, jika belum marilah kita sedikit demi sedikit meninggalkan yang tidak halal ini, rezeki sedikit asalkan halal itu jauh lebih diberkahi daripada banyak tapi samar-samar. mari kita bercermin. mari sama-sama terus belajar untuk menggapai barokahNya dan mencari keselamatan dunia dan akhirat.

Alangkah indahnya negeri ini jika korupsi hilang, warganya taat zakat dan pajak. menurut info dari KPK, target pendapatan pajak kita tahun ini adalah 1200 Triliun, sementara jumlah anggaran belanja negara kita adalah 1800 Triliun. Jika pajak ini dapat dikelola dengan baik maka kita hanya butuh tambahan dari sektor-sektor lain sebebsar 600 T untuk mencukupi kebutuhan anggaran kita. tapi sayang, generasi saat ini masih belum bijak dalam mengolah pajak, sehingga negara terus dirugikan oleh yang namanya pajak. semoga Indonesia segera memiliki SDM yang berakhlak mulia demi tercapainya Indonesia yang makmur, sejahtera, aman, dan damai. Indonesia Bisa.

 

 

 

ahmad suhardi
ahmad suhardihttp://jatisariku.com
Anak kampung yang selalu kampungan, walaupun kampung tetap harus berkarya menghasilkan sesuatu yang berguna dan dapat di manfaatkan bagi yang membutuhkan . Terus berkarya Jatisariku !
RELATED ARTICLES

2 COMMENTS

  1. Untuk itu mari bersama-sama kita bercermin, tentunya dengan menggunakan cermin yang baik. Jika selama ini cermin yang kita gunakan itu belum baik, mari mulai detik ini juga diubah dan perlahan untuk meninggalkannya. Semoga kita diberikan kemudahan dan kekuatan oleh Allah SWT untuk selalu berada di jalan yang lurus,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Terbaru