Wednesday, February 12, 2025
HomeKampung JatisariBlog KampungKenaikan Harga Bensin Menurut Perspektif Jatisari

Kenaikan Harga Bensin Menurut Perspektif Jatisari

Harga Bensin dari 1966 - 2014
Harga Bensin dari zaman Soekarno Sampai SBY

Setelah Pilpress NKRI 2014 selesai , kini isu hangat selanjutnya adalah kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) yang katanya akan dinaikkan sebesar 40%. kami orang kampung Jatisari akan mengikuti kebijakan pemerintah ini dengan pasrah ngalah karena selaku orang kampung tidak banyak yang bisa kami lakukan, kami tidak bisa demontrasi, kami tidak bisa mengubah kebijakan, dan kami tidak bisa protes, meskipun bisa protes apakah lantas protes kami didengar. tentu tidak semudah itu lah wong Jembatan kami rusak aja nunggu 5 tahun dulu baru diperbaiki apa lagi ini BBM yang dampaknya menyangkut 250 juta penduduk Indonesia.

Saya masih ingat waktu SD, saat itu harga bensin masih 150 rupiah per liter, meskipun harganya sangat murah tapi hanya beberapa orang Jatisari saja yang menggunakannya karena saat itu hanya beberapa orang saja yang memiliki Sepeda Motor dan untuk membeli Bensin kami harus menempuh puluhan kilometer menuju SPBU terdekat.

Bapak saya menggunakan bensin untuk mengisi korek api, dimana korek api tersebut berisikan kapas yang dilumuri bensin yang berbentuk menyerupai sumbu, jika percikan pemantik korek api mengenainya maka kapas akan terbakar menyala.

Di jatisari dulu belum ada korek api Bensol, saking kampungannya pernah suatu saat paman saya datang dari kota, karena korek kami macet maka kami pinjam korek bensol paman. Sepuluh menitan kami berusaha menghidupkan korek bensol tersebut tapi kami selalu gagal, korek bensol itu hanya mampu hidup sepersekian detik aja. Terang saja tidak hidup karena pencetan gas korek tidak kami tekan karena kami tidak tahu kami kampungan 😀 , yang kami tahu hanya cara menghidupkan korek jadul dengan sekali percikan maka sumbu akan menyala.

Selain sebagai bahan bakar korek api, bapak juga menggunakan bensin sebagai obat luka. Entah dari mana asal muasalnya sehingga bapak bisa menjadikan bensin yang dilumurkan ke sawang (sarang Laba-Laba) bisa digunakan sebgai obat luka, bahkan ini digunakan untuk luka yang mengalami pendarahan hebat, seperti luka terkena pisau, atau kepala bocor, hasilnya luka cepat kering. sampai sekarang bapak masih menggunakan cara ini, tapi saat kemarin bapak mengalamai pendarahan di Kepala karena benturan dengan benda tumpul, kami langsung membawanya ke Bidan, kebetulan di depan rumah ada aktifitas posyandu sehingga bisa mendapakan pertolongan yang tepat. Perlu di ketahui di kampung Jatisari sudah ada bidan praktek, jadi jika ada yang melahirkan bisa menghubungi bidan. kami tidak ke dukun anak lagi. 😀

Sumber https://ecs1.tokopedia.net/img/product-1/2014/4/4/3636768/3636768_c4b4aa08-bbd3-11e3-b37f-cef14908a8c2.jpg
Korek Api Jadul. Sunber : https://ecs1.tokopedia.net/img/product-1/2014/4/4/3636768/3636768_c4b4aa08-bbd3-11e3-b37f-cef14908a8c2.jpg

Bagi anak-anak udik kampung jatisari jaman bahela, bensin memiliki aroma yang menyengat, saya dan teman-teman sering mengejar-ngejar motor yang lewat demi mendapatkan harumnya aroma asap yang keluar dari knalpot motor. Sungguh masa kecil yang unik dan aneh, disaat sekarang orang-orang bilang itu adalah polusi udara namun bagi kami itu seperti pengharum ruangan yang harus terus kami buntuti dengan penuh gelak tawa keceriaan sampai kelelahan melanda kaki-kaki kecil kami.

Itulah beberapa keunikan fungsi bensin yang ada di memori otak kami, dengan bensin setengah liter maka stock tersebut cukup dipakai selama setahun untuk persediaan bahan bakar korek api dan peralatan P3K. 😀 .

Lain dulu lain sekarang, sekarang bensin sudah menjadi kebutuhan pokok umat manusia, seakan aktifitas yang dahulu bisa dilakukan tanpa biaya, sekarang harus dilakukan dengan bahan bakar bensin. Dahulu kami ke Pasar Tram (Marga Agung) dengan mengayuh sepeda Onta, sekarang karen tuntutan waktu dan adanya fasilitas maka kita harus mengisi motor dengan bensin.

Dulu kami membajak sawah dengan menggunakan sapi dan kerbau, kini sudah tergantikan dengan traktor yang harus minum bensin, bahkan pengairan sawahpun bisa dilakukan dengan mesin penyedot air yang berbahan bakar bensin. Dulu kami memotong rumput lapangan sepak bola dengan arit, sekarang harus dituntut cepat dengan menggunakan mesin pemotong rumput, lagi-lagi bensin sebagai bahan bakarnya. Lampu dulu pakai minyak tanah sekarang digantikan dengan listrik dari PLN, jika mati lampu kita gunakan Genset yang berbensin.

Dulu saya dan Bapak ke Way Halim dengan mengayuh sepeda, sekarang kami dituntut harus menggunakan bensin untuk menuju Way Halim demi kecepatan dan kenyamanan. Sekarang ini Bensin sudah menjadi kebutuhan pokok kami warga Jatisari dan tentunya semua orang di dunia ini sudah menjadikan bensin sebagai bahan bakar pokok yang berguna bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga jika Bensin dinaikkan, maka biaya angkat angkut transportasi segala jenis kebutuhan sandang, pangan, dan papan akan menyesuaikan, mau tidak mau, suka tidak suka harga-harganya akan ikut naik.

Saya selaku orang kampung tidak tahu apa itu ekonomi global, tidak tahu apa itu harga minyak dunia, tidak tau inflasi, tidak tahu IMF, tidak tahu politik, tidak tahu hubungan bilateral, multirateral, international, pasar bebas, ekspor impor, yang kami tahu adalah jika bensin naik maka ongkos mobil akan naik, sehingga harga-harga ikut naik.

Kami selaku warga kampung hanya ingin bensin turun, atau jika tidak mungkin maka harga tetap seperti ini saja selamanya, sehingga harga-harga kebutuhan tidak membuat kami semakin terasa tercekik. sehingga kami bisa sejahtera.

Tapi, karena kami hanyalah orang kampung yang patuh kepada negara, maka kami hanya pasrah jika bensin benar-benar dinaikkan, kami hanya berdoa semoga penghasilan kami naik, tanah kami semakin subur, hasil bumi bertambah, harga padi naik, harga sayuran naik, harga singkong naik, sehingga kami masih tetap bisa melanjutkan hidup kami di Kampung kami jatisari tercinta.

Kami tidak memungkiri bahwa kehidupan warga kampung Jatisari sekarang ini jauh lebih baik dari saat saya SD dulu. Sekarang rumah-rumah sudah gedong, sudah berkeramik, listrik sudah masuk, rata-rata setiap rumah sudah memiliki motor kadang malah ada yang lebih dari satu, bahkan beberapa warga jatisari sudah ada yang memiliki kendaraan roda empat. Ini berarti perkonomian kampung Jatisari semakin meningkat, dan secara global perekonomian Indonesia semakin meningkat.

Sangat lucu dan heran jika ada orang yang menulis besar-besar di wall-nya dengan tulisan “MASIH ENAK JAMANKU TO” dengan disertai foto presiden Soeharto. Apakah mereka tidak berfikir dulu mereka sulit sekali mendapatkan listrik, dulu motor tidak kebeli, rumah masih geribik, dan TV-pun hanya mendapatkan Channel TVRI dengan Slogan menjalin persatuan dan Kesatuannya. mari kita berfikir. Dan mari kita berdoa sejenak semoga apapun kebijakan pemerntah mengenai Bensin semoga itu demi kebaikan warga Indonesia, demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia. MERDEKA…!!

http://1.bp.blogspot.com/-PqS26GOi_So/US2ByXaU6PI/AAAAAAAAAlE/4n4QZ58OQsA/s1600/Makan+5.jpg
Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-PqS26GOi_So/US2ByXaU6PI/AAAAAAAAAlE/4n4QZ58OQsA/s1600/Makan+5.jpg

Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. An Nisa’ [4] : 59)\

 

Updated 18 November 2014

Terjawab sudah siapa yang menaikkan harga bensin dan berapa rupiah kenaikannya di tahun 2014 ini.  Bapak Presiden RI ke-7 Joko Widodo atau populer disapa dengan JOKOWI, pada tanggal 17 November 2014 jam 21:13 WIB telah resmi menaikkan harga bensin (Premium) dari harga Rp6,500 menjadi Rp8,500 dan Solar dari harga Rp5,500 menjadi Rp7,500 kenaikan berlaku pada tanggal 18 November 2014 jam 00:00 WIB. Kompensasi kenaikan BBM ini akan digunakan untuk merealisasikan program kartu keluarga sejahtera, kartu Indonsia Sehat, dan kartu Indonesia pintar. Semoga program tersebut benar-benar tepat sasaran dan kesejahteraan rakyat benar-benar terwujud.

harga bensin dari waktu ke waktu
harga bensin dari waktu ke waktu
ahmad suhardi
ahmad suhardihttp://jatisariku.com
Anak kampung yang selalu kampungan, walaupun kampung tetap harus berkarya menghasilkan sesuatu yang berguna dan dapat di manfaatkan bagi yang membutuhkan . Terus berkarya Jatisariku !
RELATED ARTICLES

4 COMMENTS

  1. Wei.. jatisari punya web, aku baru tau dan aku berasa ndeso..
    web FotografiJogja belum rilis mas, tapi sudah bisa diintip, wuhuu… fotografijogja.com komunitas yang aku dirikan di jogja mas. minta saran lah aku..

    wuhuu.. Salam.

    • wehhehehe, Ini Official Web-nya jatisari mas, mudah-mudah bermanfaat di kemudian hari, seluruh aktifitas dan hasil karya virtual kami kumpulkan di sini. aku udah mampir ke web mas gita. keren… ngumpulin fotografer, berbagi ilmu dengan tuna rungu, berbagi nasi. kegiatan positif yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang positif. keep positif thinking. barokalloh . . .

  2. Pemerintah pasti punya pertimbangan tertentu ketika menaikan harga BBM, sebagai warga negara kita doakan semoga kebijakan ini dapat membuat kesejahteraan rakyat meningkat.

    • amin. Menurut pandangan saya selaku warga kampung Jatisari “manut” dengan pemerintah, kami hanya menjalani aturan yang ada. Pada era SBY banyak sekali kebijakan-kebijakan pemerintah yang terealisasi di Kampung kami, kompensasi BBM @Rp200,000, Keluarga Harapan, Raskin, kartu Gakin, dan program-program lainnya, semoga dengan adanya kenaikan BBM bener2 untuk mensejahterakan rakyat Republik Indonesia. bukan karena ada kepentingan pribadi atau golongan, atau instansi, atau investor.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Artikel Terbaru