Saat kita sedang di atas, sedang merasa benar sendiri, sedang di atas angin, sedang merasa paling pintar sendiri, sedang merasa besar dan meremehkan lainnya, sedang merasa paling kuat, paling hebat, paling super power, sedang merasa menjadi raja yang bisa melakukan apapun karena kekuasaannya, merasa bisa mengalahkan lainnya, biasanya kita lupa bahwa di atas kita masih ada langit, bahkan di atas langit masih ada langit lagi, lagi, dan lagi sampai langit ke tujuh, dan ternyata ada Allah di sana yang berkuasa atas segala sesuatu, raja langit dan bumi seisinya. Jadi apa yang harus kita sombongkan?
Itulah manusia, terkadang lupa bahwa apapun usaha yang dia lakukan sejatinya hanya lantaran, berhasil tidaknya itu pasti harus melalui izin Allah. Manusia kadang merasa hebat, merasa tau pasti apa yang akan terjadi besok. Padahal umur setiap orang itu ada di genggaman Allah. Jika Allah berkehendak besok si fulan mati, maka matilah dia. Jadi apa yang harus kita sombongkan?
Setiap rencana yang kita perbuat, setiap tipu daya yang kita buat, berhasil tidaknya itu karena izin Allah pemilik semua kerajaan di langit dan bumi, dan ingat, Allah itu sebaik-baik perancang, pembalas tipu daya yang lebih jitu. Jika tipu daya kita untuk keburukan maka habislah kita. Jadi, apa yang harus kita sombongkan?
Cepat atau lambat, disegerakan atau ditunda maka azab Allah akan mendatangi orang-orang zalim, orang-orang yang merugikan orang lain, orang-orang yang tidak percaya Adanya Allah (Kafir), taubatlah selagi nyawa kita belum sampai di kerongkongan, jangan seperti firaun yang taubatnya saat nyawa sudah di kerongkongan, ingatlah azab kaum tsamud, kaum ad, umat nabi Nuh, nabi Luth (silahkan baca Al Quran atau googling untuk tahu kisahnya), semua di azab karena menantang Allah dan Rasulnya. Jadi, apa yang harus kita sombongkan?
Jangankan kejahatan, kebaikan yang akan kita lakukan itu semua atas izin dari Allah, jika Allah tidak izinkan Kita untuk berbuat baik maka tidak akan terlaksana, tapi ingat, kita niat berbuat baik itu sudah dicatat sebagai pahala oleh Allah. Jadi kebaikan apapun yang kita lakukan, sejatinya Atas izin Allah. Jadi, apa yang harus kita sombongkan?
Kita dianjurkan Allah untuk memberi peringatan kepada semua manusia, karena peringatan itu bermanfaat. Dengan peringatan, orang yang takut kepada Allah akan mendapat pelajaran, dan orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (QS Al-'Alaa 9-11). Di manakah posisi kita?
Di bagian ujung surat di atas, Allah menjelakan kepada kita semua bahwa, sungguh beruntung orang-orang yang menyucikan diri dengan beriman dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia sholat. Sedangkan orang-orang kafir itu lebih memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal. Di manakah posisi kita?
Tidak ada pilihan lain jika kita ingin jadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat maka kita harus berhenti berbuat zalim, bertaubat selagi bisa, beramal salih, memperbanyak kebaikan kepada sesama dan lingkungan, dan lebih dekat lagi kepada aturan Allah dan Rasulnya.
Semoga catatan kecil ini bermanfaat sebagai peringatan untuk diri saya pribadi khususnya, dan untuk para pembaca umumnya. Semoga bisa jadi peringatan untuk kita bersama. Marilah kita berikan yang terbaik untuk Jatisari yang kita cintai ini.