Blood moon kata ini berarti bulan darah jika diartikan secara utuh yaitu bulan berwarna merah seperti darah, sebenarnya istilah ini terlalu berlebihan dan terlalu mencari sensasi, seperti kita ketahui bahwa setiap kejadian gerhana bulan total maka bulan akan berwarna merah, hal ini terjadi karena cahaya matahari sebelum diterima bulan terbias oleh atmosfer bumi sehingga menampakkan warna tembaga sampai kemerahan. Fenomena ini hampir sama saat bulan terbit di ufuk timur, atau saat terbit dan tenggelamnya matahari berwarna merah.
Istilah bloodmoon dipopulerkan oleh John Hagee yang berarti gerhana bulan total yang terjadi 4 kali berturut-turut tanpa diselingi oleh gerhana bulan sebagian. gerhana bulan total yang akan terjadi adalah pada tanggal : 14-15 April 2014, 8 Oktober 2014, 4 April 2015, dan 8 September 2015.
Foto di atas adalah Penampakan gerhana bulan total dilihat dari Bandar Lampung pada 8 Oktober 2014 jam 18:30 WIB dengan menggunakan software stellarium 0.13. sebenarnya gerhana sudah terjadi sejak jam 5 sore WIB, karena lokasi Bandar Lampung masih siang jadi bulan belum muncul, lebih baiknya kita bersiap-siap sejak magrib, carilah lokasi yang tinggi supaya bisa melihat ufuk timur sehingga dapat melihat munculnya bulan sejak dini.
Pada saat jam 18:30 Posisi Bulan berada di ketinggian 9 derajat dari ufuk, angka 9 derajat adalah posisi yang sangat ideal untuk melakukan pengamatan karena posisi bulan cukup tinggi dari ufuk. Warna bulan agak sedikit kemerahan, berdoalah semoga saja tidak ada mendung, sehingga anda bisa menikmati indahnya gerhana bulan total dengan baik.
gerhana bulan total akan berakhir pada jam 18:40, setelah itu bulan akan berangsur-angsur kembali ke kondisi normal pada pukul 19:30 WIB yaitu bulan purnama seperti foto di bawah ini.
Gerhana bulan adalah fenomena alam biasa yang terjadi setiap 6 bulan sekali karena bulan bumi dan matahari berada pada satu garis, posisi ini memungkinkan cahaya matahari yang seharusnya sampai di bulan terhalang oleh bumi sehingga bulan nampak gelap.
Dalam lingkungan masyarakat awam, ada kalangan yang menyebutkan bahwa gerhana terjadi karena ada “buto” (Raksasa) yang hendak memakan bulan atau matahari sehingga mereka memukul-mukul lumpang dengan alu supaya si buto segera memuntahkan bulan atau matahari, sementara itu wanita hamil diharuskan sembunyi di kolong supaya janin yang dikandung tidak terganggu oleh buto tersebut. cerita ini adalah fiktif dan bisa melemahkan aqidah islam kita dan cerita tersebut tidak terbukti secara ilmiah, seperti yang kita ketahui bahwa setiap gerhana akan berakhir dan bulan atau matahari akan kembali seperti biasa.
Dalam syariat islam saat terjadi gerhana dianjurkan untuk mengerjakan shalat gerhana sebagaimana hadis berikut: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana tersebut, maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044). Inilah syariaat yang harus kita lakukan sebagai seorang muslim.
Saat nanti terjadi gerhana bulan total, siapkanlah diri kita untuk menjalankan shalat gerhana seperti yang diperintahkan oleh nabi kita Muhammad SAW.
Wallahualam
Gerhana Bulan By Bambang Tri Atmojo