Cara yang paling cepat untuk meningkatkan Hemoglobin (HB) adalah dengan mentransfusikan darah ke pasien jika HB di bawah 10 maka pasien akan pucat, lemas, lemah, berwajah kekuningan, 1 kantong darah 200 cc akan menaikkan nilai HB sekitar 1.
Biasanya dokter akan menyarankan transfusi pada pasien yang memilki HB kurang dari 10. Efek samping dari transfusi adalah pasien mengalami alergi terhadap darah yang masuk ke tubuhnya. Alergi adalah bentuk perlawanan antibodi pasien terhadap darah yang masuk, karena setiap Manusia memilili antibodi yang berbeda-beda. Bentuk perlawanan ini mulai dari demam, menggigil, sesak nafas, kejang, hingga resiko terburuk bisa saja terjadi.
Untuk mengurangi resiko alergi ada baiknya perhatikan langkah berikut:
1. Usahakan darah pendonor berasal dari keluarga sedarah pasien. Darah keluarga lebih jelas asal usulnya, sehingga kita tidak was-was dengan penyakit menular karena kita tahu darah tersebut dari pendonor yang sehat. Pastikan juga pendonor tersebut tidak memiliki penyakit menular dan berbadan sehat. Jika tidak ada dari keluarga, maka dalam keadaan darurat kita bisa menggunakan darah dari PMI.
2. Jika kondisi pasien aman, baiknya transfusi dilaksanakan pagi hari, karena pagi hari paramedis banyak yang siaga, seluruh dokter juga banyak siaga sehingga jika terjadi alergi akan banyak paramedis yang siap siaga melakukan pertolongan. Tapi jika harus malam hari, pastikan perawat dan dokter siaga.
3. Baiknya mengikuti saran perawat, jika menurut perawat tunggu, baiknya tunggu, karena jika pasien demam atau ada indikasi kurang fit maka perawat akan menunda transfusi darah. Tapi dalam keadaan HB sangat rendah, pasien sudah berwajah kekuningan, biasanya perawat akan sebisa mungkin menjadikan tubuh pasien bisa fit untuk transfusi darah, bisa dengan obat-obatan atau terapi lainnya. Intinya dokter yang menentukan apakah lebih prioritas mentransfusi atau menunda transfusi, ikuti saran dokter.
4. Awasi secara intensif perubahan yang terjadi pada tubuh pasien, jika tubuh pasien tiba-tiba ada indikasi demam, menggigil, merasa dingin, segeralah panggil perawat, baiknya aliran transfusi darah dihentikan dulu, dan lakukan pengamatan, jika ada indikasi alergi hentikan total kantong darah tersebut, jangan gunakan darah tersebut. Bisa jadi darah tersebut tidak cocok dengan pasien.
5. Jika terjadi kejang, jangan tinggalkan pasien, awasi dan bantu paramedis sebisa kita, ingatkan paramedis bahwa ini kemungkinan alergi transfusi darah, dan ingatkan untuk segera hubungi dokter untuk melakukan tindakan selanjutnya, bisa berupa penyuntikan anti elergi dan terapi lainnya.
6. Jika pasien sesak nafas, segera beri selang oksigen, pastikan selang oksigen berfungsi dengan baik sebelum transfusi darah. Dan segera panggil perawat.
7. Jika pasien sesak parah, hingga bibir pasien membiru, maka mohonlah segera kepada perawat agar dokter mengambil tindakan sesegera mungkin, dalam kondisi seperti ini bisa dikatakan kondisi gawat darurat, mintalah 1 perawat agar standby di dekat pasien supaya observasi bisa dilakukan detik demi detik sehingga tindakan darurat yang tepat bisa dilakukan sesegera mungkin. Dalam kondisi ini juga baiknya salah satu anggota keluarga mentalqinkan di telinga pasien. Setidaknya kalimat tauhid laillahaillallahmuhammaddarasulullah… Karena kita tidak tau apa yang terjadi selanjutnya, setidaknya kita telah membimbing pasien dengan kalimat-kalimat yang baik. Kalimat penyemangat juga harus dilakukan supaya pasien bisa termotivasi untuk berjuang bertahan hidup "ayo…. Ibu kuat, ibu sehat, ibu kuat melewati ini semua". Baiknya pasien didudukkan, kaki agak diganjal bantal supaya posisi jantung longgar dan aliran darah bisa segera kembali ke jantung. Ingatkan perawat untuk memberikan alat bantuan pernafasan yang tepat untuk kondisi pasien supaya bisa sedikit membantu pernafasan. Biasanya yang paling utama adalah tindakan menyuntikkan obat alergi yang cocok sesuai jenis alergi yang terjadi. Dan berdoalah kepasa Allah agar Allah memberikan kekuatan kepada pasien untuk bertahan hidup. Sedikit tegaslah kepada perawat jika mereka ada indikasi kurang perduli, karena kondisi ini nyawa taruhannya. Yang ada diruangan baiknya jangan terlalu banyak orang, banyaknya orang akan mengurangi kadar oksigen dalam ruangan, ini akan memperburuk keadaan pasien.
8. Kondisi alergi bisa terjadi di awal transfusi, tengah transfusi, akhir transfusi, bahkan beberapa jam setelah transfusi. Tetap waspadalah pada masa-masa tersebut, dan laporkan kepada perawat jika ada indikasi aneh yang terlihat pada pasien.
9. Bacalah bismillah sebelum transfusi, dan berdoa mohonlah pertolongan kepada Allah supaya darah yang ditransfusikan bisa mendatangkan barokah untuk pasien dan keluarga.
10. Ambil jeda 2 jam jika hendak transfusi kantong darah berikutnya. Pastikan pasien benar-benar aman dari indikasi alergi darah yang telah ditransfusikan.
Transfusi ada keuntungan dan keburukannya, tetap waspada, dan tawakallah kepada Allah, bersabar dan ikhlas menjalankan takdirnya setelah kita berusaha dan berdoa secara sungguh-sungguh.
Wallahualam.